RSS

Arsip Kategori: FanFiction

Neo, Yeppo Yeoja! Saranghae

cover yeppo yeoja

Main Cast  : Kim Saehyun

Cho Kyuhyun

Support Cast : Member Super Junior

Kim Soo Hyun

Han Sohee (OC)

Genre      : Comedy-Romance

Happy reading~ dan jangan lupa RCL yaa ^_^

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 31/12/2013 inci FanFiction

 

Tag: ,

You’re The Past and Future (Part 3)

Main cast             : Cho Kyuhyun

Kim SaeHyun (OC)

Support cast       : Choi Minho

Kim Hyun Joong

Kim Kyu Jong

Shin Kyungri  (OC)

Park Yoonra  (OC)

Han Sohee  (OC)

Heo Yeonna  (OC)

Length                  : Continue

Genre                   : Friendship, Family

Rating                   : PG-13

Wah~ akhirnya part 3 ini admin postkan, Mian, admin ga punya waktu buat bikin nih FF dikarenakan tugas-tugas dan ulangan yang menumpuk -,-“

Sekali lagi, Kyuhyun only belongs God, Kim Saehyun is mine XD admin ngarepnya Kyuhyun is mine Xixixi 🙂 dan admin minta maaf jika ada kesamaan cerita dan tokoh. karena ini hasil pemikiran admin sendiri 😉

Yeap… Happy reading!!

-_-_oOo_-_-

Aku terus memandanginya dengan tatapan yang tajam, mungkin saja dia bukan Saehyun-ku. Tapi hatiku berkata lain, aku ingin kalau dia Saehyun, orang yang selama ini selalu menjadi bayang-bayangku.

“Kenapa kau melihatku seperti itu hah?” aku tersentak, sejak kapan dia ada disebelahku?

“Ani” Ayolah Kyu!! Jangan pikirkan kalau dia Saehyun, mungkin dia orang lain. Toh… kau juga sudah berjanji untuk melupakannya.

“orang aneh” gerutunya. Aku masih bisa mendengar suaranya, seharusnya aku marah tapi mengapa moodku hilang begitu saja. Lebih baik diam, karena otakku sedang tidak ingin diajak kompromi (?)

Kyuhyun POV end

Author POV

Tong Tong~

“Baiklah anak-anak, pelajaran kali ini cukup sampai disini. Silakan istirahat” ujar Kim saengnim sambil membereskan bukunya

“Ne, saengnim!” jawab semua murid

Setelah Kim sosaengnim keluar dari kelas yang diikuti oleh beberapa murid yang hendak istirahat juga tentunya “err… entah kau Saehyun atau Risha? kajja kita ke kantin, aku lapar” ujar teman baru Saehyun yang tak lain tak bukan adalah Han Sohee.

“Ne, Sohee-ssi, kajja!”

Author POV end

Saehyun POV

At Kantin

“Kau mau makan apa biar aku yang pesan” tanya Sohee antusias. Kulihat arah matanya yang masih menerawang pada tulisan-tulisan daftar makanan yang dijual.

“Eum… aku pesan minum saja” Yah, saat ini aku sedang malas makan, bukankah jadwal makanku masih nanti siang? =,=”

“Arra, kau ingin minum apa? Yeogi ada Orange Juice! Mau?” tawarnya, sepertinya minuman favoritnya Orange Juice, lihat saja tatapannya saat melihat tulisan ‘Orange Juice’ haha 😀

“Oke, up to you” oke, menurut saja Saehyun! Toh aku juga suka sama minuman itu Kkekke^^

“Agashi, aku pesan bibimbap satu geurigo orange juice dua!” ujar Sohee pada ahjumma penjual itu. “Kajja, kita duduk disana!” Akhirnya~ duduk juga…

“Sohee-ssi, apa kau belum makan pagi?” tanyaku hati-hati

“Aku tadi tak sempat makan, Risha-ya. Bangunku kesiangan hehehe” aku pun terkekeh pelan. “Sebenarnya namamu Saehyun atau Risha sih? Kau ini membuatku bingung?” tanyanya spontan.

“So, you actually confuse about my name? Hahaha, arra, you can call me Saehyun or Risha” Aku mengeluarkan kemampuanku yang biasa kugunakan di Amerika sana.

“Lalu yang benar yang mana?” Aku terkekeh mendengar apa yang dikatakanya.

“Both Saehyun or Risha are true, Saehyun is my real name, and Risha is my nick name when  I still in America”

“Begitu rupanya, arra aku akan memanggilmu Saehyun saja, eotte?”

“Arra, tapi lebih baik jika kau memanggilku Risha bila di sekolah.” Aku cemas bila namaku diketahui oleh Kyuhyun yang entah dia orang yang sama atau bukan, karena aku ingin dia yang mengingatku terlebih dahulu.

“Waeyo? Bukankah nama aslimu Saehyun?” tanya Sohee penuh selidik

“Emm, aku biasa dipanggil Risha bila di sekolah, tapi di rumah aku sering dipanggil Saehyun” Kuperlihatkan senyum tulusku pada teman baikku yang satu ini J.

“Oo, begitu, baiklah” Tak lama kemudian pesanan kami datang.

Saat Sohee masih sibuk dengan bibimbapnya, sedangkan aku sibuk mengutak-atik ponselku, kulihat ada beberapa yeoja berlarian sambil menjerit. Ada apa ya? Apa ada murid terkenal disini? Yah.. seperti F4, ani bukan F4 juga, tapi seperti… Bu..bukankah itu oppa??

“Oppa~” aku memanggil oppaku dengan lirih

“Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya? Apa dia sunbae kita?” tanya Sohee padaku. Eotteokhae? Aku harus menjawab apa??

“Ne, dia murid pindahan”

“aaa… jadi begitu” Kulihat Sohee menyibukkan dirinya lagi dengan bibimbap di depannya, apa dia tidak tertarik pada oppaku itu. Lihat saja yeoja-yeoja yang tenang tadi dibuat geger oleh oppaku itu. Yang membuatku heran, apa setampan itukah oppaku?? Ckckck!

“Hee-ya, kau tidak tertarik pada sunbae itu huh?” tanyaku hati-hati, siapa tau dia bakal marah padaku. Tapi bagaimana lagi, aku ingin tau pendapat orang-orang mengenai oppaku

“Aniyo, sampai sekarang belum ada yang membuatku tertarik” Omo, yeoja ini punya selera tinggi rupanya. “Lalu bagaimana denganmu?” dia bertanya balik

“Naega? Aniyo~ Dia memang tampan, tapi aku tidak suka padanya” Ayolah, masak aku harus menyukai oppaku sendiri, ini tidak lucu.

“Waeyo?” omo~ aku harus jawab apa?

“Hanya tidak tertarik padanya saja” semoga Sohee tak bertanya lagi. Kulihat Sohee ber-oh ria, Huft… syukurlah, Saehyun kau masih selamat, kalau sampai orang-orang tau kalau aku Kim Saehyun, pasti nyawaku dalam bahaya, karena diperebutkan orang banyak >,< *Kenapa aku jadi narsis gini*

Setelah selesai, kami berdua memutuskan untuk kembali ke kelas kami dan melanjutkan kegiatan kami, apalagi kalau bukan ngobrol. Bukankah ini hari pertama masuk, jadi kami belum merasa terbebani oleh tugas karena alasan yang logis, belum mempunyai buku.

Sesampainya di kelas, aku dikejutkan oleh pemandangan yang bisa membuatku bosan. Siswi-siswi di kelasku sedang mengerubungi namja menyebalkan itu. Bahkan bisa kulihat dari sini para siswi dari kelas 1, 2, bahkan 3, mengantri di depan kelas kami. Apa sepopuler itukah dia, bisa membuat para yeoja terpesona padanya. Aku heran, apa sih yang membuat mereka terpesona padanya?

“Aikh, ada apa sih ini? Kenapa mereka semua ada di depan kelas kita?” tanya Sohee padaku.

“Mungkin ada alien di dalam kelas kita” jawabku dengan malas

“Alien?? Ck, kau mau bermusuhan dengan namja itu? Hati-hati, aku rasa dia memiliki aura yang tidak mengenakkan, apalagi dia duduk disebelahmu” ucapnya panjang lebar

“Biarkan saja, aku tak peduli. Memangnya aku takut padanya, cih… Kau belum mengenalku Sohee-ya”

“Apa kau bisa melawannya Saehyun-ah?” Kulihat Sohee mulai menggodaku

“Ck, Risha, ingat! Saehyun jika tidak di sekolah. Tentu saja, aku tak mungkin kalah dengannya” ujarku sambil berbangga diri

“Aish, ne, tuan putri Risha”

“Pintar!!” ujarku sambil mengacak rambutnya

“Aish, memangnya aku ini kucingmu!” aku hanya terkikik meliat tampangnya bila sedang kesal

Sesampainya di depan kelas, “Permisi, kami mau lewat” ucapku pada para yeoja yang memenuhi pintu ruang kelas kami.

“Jakaman! Kau tidak liat, aku sedang ingin melihat namja itu dulu, bisakah kalian datang kesini nanti saja, disini sudah penuh” ujarnya yang kuyakin dia adalah salah satu sunbaeku. Kulihat Sohee yang semakin kesal.

“Yak, sunbae, bisakah kau minggir? Ini kelas kami! Kami hanya ingin masuk ke dalam, setelah itu silakan lanjutkan kegiatanmu” ujarnya dengan suara yang meninggi. Tanpa basa-basi Sohee mulai menarik para yeoja itu keluar dari pintu kelas, dan dia pun masuk tanpa memperdulikan tatapan kesal para yeoja itu.

‘Salah siapa kalian menghalangi kelas kami? Memangnya kalian tak punya kelas? Ck, kasian sekali’ batinku pada para yeoja itu yang disusul dengan kekehanku karena melihat tingkah Sohee.

Kulihat yeoja-yeoja itu merasa kesal dengan teriakan Sohee barusan, ck! Kurang kerjaan saja. Kufokuskan penglihatanku kearah tempat berkumpulnya yeoja-yeoja itu. Aku melihat namja itu sedang dikerumuni, nampaknya ia sangat menikmatinya? Terlihat dari ekspresinya yang bahagia itu, “Geu namja? Ish… apa bagusnya sih dia?”

“Menurutmu memang tidak ada bagusnya sha-ya, tapi menurut mereka, dia terlihat istimewa” ujar KyungRi sambil menunjuk para yeoja itu.

“Menurut kalian?” tanyaku, yang langsung disambut dengan jawaban-jawaban frontal mereka.

“Mian, seleraku tinggi!” jawab Yeonna

“Mwo? Aku? Tidak akan!” Jawab Sohee

“Ne, aku setuju dengan Sohee dan Yeonna” Jawab KyungRi

“Masih tampan Kyu Jong sunbae!” Jawab Yoonra. Mwo? Yoonra bilang Kyu oppa tampan? Jinja?? Andai dia tau aku ini dongsaengnya

“Kau naksir sama Kyu sunbae?” tanyaku blak-blakan pada Yoonra.

“Ani, aku hanya mengaguminya saja, dia juga tipeku. Yah… mungkin jika dia menyukaiku, aku mau-mau saja” Jawabnya santai. Anak ini, punya kepercayaan diri yang tak bisa diremehkan. Ckck!

“Lalu kau? Apa pandanganmu mengenainya? Kau kan sebangku dengannya” Tanya Yoonra balik, yang disambut dengan anggukan dari lainnya.

“Dia? I’m same with you too. He is resent man. Kyu sunbae is the best than him. He’s not my level” Hah, walaupun sepertinya dia Kyuhyun teman kecilku, tapi aku masih belum bisa memastikannya. Masak Kyuhyun genit seperti dia -,-“

“Eum, kau tau juga tentang Kyu sunbae ya? Dia juga murid pindahan, sama sepertimu dia dari USA” Kata KyungRi “Dan aku baru mengetahuinya barusan, saat aku ke toilet. Banyak yeoja yang menyukainya” lanjutnya.

“Yeah~ Pria idamanku mungkin hampir setara dengan Kyu sunbae” Kyungri mulai dengan curhatnya. Kyungri-ya, kau tak malu denganku? Haha, bagaimana jika kau tahu yang sebenarnya?

“Sebentar, aku ingin mengambil ponselku di tas” aku memotong pembicaraan kami, dan beralih menuju mejaku.

“Kyuhyun-ssi, bagaimana tipe idealmu?” tanya seorang yeoja pada namja itu yang tak sengaja didengar olehku.

Belum sempat dia menjawabnya, aku segera menyela kerumunan ini “Mian, bisakah kalian minggir sebentar? Ada yang ingin ku ambil” tanyaku sopan

“Tidak bisa. Sana pindahlah!” Bentak salah seorang yeoja yang berada pas disebelah Kyuhyun. Kulihat wajah Kyuhyun yang sedang meremehkanku. Aish… Ingin rasanya kujambak rambutnya.

“Tapi kau menduduki kursiku, aku hanya ingin mengambil ponselku, dan setelah itu aku akan pergi” aku berusaha sesopan mungkin walaupun rasanya emosiku mulai memuncak

“Bilang saja kau ingin duduk disebelah Kyuhyun! Harusnya kau mengaca dulu jika ingin duduk disini! Sudah sana, cari kursi lainnya! Masih banyak kursi disana!” Omo~ makin ku sopankan makin menjadi saja yeoja ini. Cukup sudah!

“Yak! Aku hanya ingin mengambil ponsel ditasku yang berada di kursi yang kau tempati sekarang!” bentakku. Memangnya aku tak bisa membentakmu?

“Omo~ Kau berani denganku? Aku ini sunbae” ujarnya tak terima, dan sekarang dia seperti menantangku.

“Wae? Aku tak takut denganmu!”

“Neo! Benar-benar…” ucapannya terhenti ketika tanganku menariknya paksa keluar dari bangkuku sementara. Shock? Tentu saja! Lihatlah dia, wajahnya terlihat sangat shock, begitupun dengan lainnya tak terkecuali Kyuhyun.

“Ap..pa yang kau lakukan, hah?” teriaknya sambil melepaskan cengkraman tanganku.

“Sudah ku bilang, aku hanya ingin mengambil ponselku” ujarku datar. Setelah kudapatkan ponselku, aku berjalan menuju bangku dimana teman-temanku berada.

Mereka juga masih shock melihat tindakanku barusan. Tapi Sohee perlahan-lahan mendekatiku “Saehyun-ah, kau keren!” ujarnya lirih yang juga disambut anggukan dari lainnya. Akh, merasa tersanjung aku..

Saehyun POV End

Kyuhyun POV

“Geu yeoja, nugu?” tanya sunbae disebelahku yang baru saja dipaksa berdiri olehnya.

“Risha, namanya risha” Jawabku sambil melihatnya dari jauh

“Sungguh tak sopan” gerutunya, aku masih bisa mendengarnya.

Yeoja itu memang aneh, tapi sepertinya aku pernah bertemu dengannya tapi dimana? Akh, sudahlah kenapa jadi repot memikirkannya?

“sudah, aku ingin masuk ke kelasku, annyeong Kyuhyun-ssi” sapanya ramah terhadapku. Lihat! Dia juga mengedipkan sebelah matanya kepadaku. Ck! Jangan harap aku bisa terpengaruh oleh hal itu.

Bel sudah berbunyi, saatnya pelajaran dimulai. 2 jam kemudian terdengarlah bel pulang. Akh… akhirnya pulang juga! Tak sabar melihat kekasihku, PSP, yang sudah menungguku di rumah. Tapi saat melewati gerbang sekolah, aku melihat Risha masuk ke dalam mobil mewah, yang kulihat sepertinya dia juga seorang sunbae. Kupercepat langkahku untuk bersembunyi agar tidak ketahuan olehnya. Mobil sport hitam itu pun melaju meninggalkan sekolah. Dengan siapa dia pergi? Apa mungkin namjachingunya? Eum, ini harus diungkapkan! Aku harus mengamatinya!

Kyuhyun POV End

Saehyun POV

“Aigo oppa, baru sehari kau disini, banyak yeoja yang menyukaimu. Daebak!” setelah masuk ke mobil, aku langsung memberitahukan berita ini pada Kyu Oppa.

“Itu memang kenyataan, kenyataan bahwa oppamu ini sangat tampan” katanya, ish… narsisnya keluar lagi deh.

“Arra, aku tau kau tampan” kulihat dia terkekeh

“Kau ini, tapi dongsaengku yang ini juga cantik” mulai merayu lagi ini

“ne, sampai-sampai tadi ada sunbae yang mungkin sekarang masih membenciku hanya karna aku ingin mengambil ponselku ditas”

“Mwo? Kenapa bisa seperti itu?” terkejut oppa?

“Kenapa tidak? Jika saja sunbae itu menanggapiku dengan sopan, tak mungkin terjadi seperti itu” Huft, kenapa banyak sunbae yang genit-genit yah..

“Eo? Aku bisa mengerti” oppa hanya mengangguk

“Oppa, aku sarankan jangan dekat-dekat dengannya! Aku tak suka dia! Terlalu sombong!” ujarku menasehati Kyu oppa.

“Hei, apa aku terlihat sedang dekat dengan yeoja? Lagipula aku juga tak tahu siapa yang kau maksud”

“Eopseo, aku hanya memperingatkan oppa, dan aku bisa mengamati oppa di sekolah” ya benar, aku tak akan membiarkan yeoja-yeoja genit di sekolah mendekati oppaku!

“Arra, aku menurut! Jadi, kau tunjuk saja siapa dia, akan kupikirkan lagi setelahnya” oppaku mengalah juga akhirnya.

Mobil yang kami naiki pun melesat pergi menuju rumah kami. Yah, kejadian hari ini tak akan kulupakan, benar-benar pengalaman yang aneh.

Keesokan harinya~

“Yak, palli, kau ini lama sekali Saehyun!” sungut oppaku saat aku baru menuruni tangga.

“Ne, oppa, aigoo~ santailah”

“Tidak bisa! Aku harus mendiskusikan tugas kelompok yang diberikan sosaengnim kemarin” langsung saja dia masuk ke dalam mobil. Kuikuti dia dan duduk disebelahnya, mobil pun melesat pergi menuju ke sekolah.

Kim Saehyun POV end

Kyuhyun POV

Ya, hari ini aku membawa motor sport ku untuk pergi ke sekolah, ngomong-ngomong motor ini hadiah pemberian appaku, karena aku telah lulus dengan nilai terbaik dan masuk sekolah favorit pula. Akh… senangnya~ Sesampainya di sekolah, segera kuparkirkan motorku dan berjalan menuju ruang kelas.

Saat hendak berjalan, aku melihat mobil yang cukup dikatakan mewah berhenti di depan pintu masuk sekolah. Kulihat ada seorang yeoja turun dari mobil itu, bukankah dia Risha?

“Oppa, aku masuk ke kelas duluan, sampai nanti” tampaknya dia berbicara pada namja, tapi siapa? Aku berusaha bersembunyi agar tak ketahuan olehnya. Dia sudah masuk ke dalam sekolah, kemudian namja yang ada dalam mobil itu turun dan berjalan menuju arah yang sama dengan yeoja itu.

Kulihat wajah namja itu dengan seksama, sepertinya dia lebih tua dariku. Dia tampan, tinggi, keren juga sih, tapi masih jauh di bawahku. XD Pertanyaanku, dia siapanya Risha? Namjachingu? “Oppa…” Akh~ mungkin juga. Heran juga kenapa dia mau dengan gadis culun nan jutek itu.

“Cara apa yang kau gunakan untuk memikat hati namja itu?” tanyaku tanpa melihatnya, sesaat setelah aku duduk di sebelahnya.

“Mwo? Apa maksudmu?” sekilas kulihat wajahnya tampak bingung, segera kukembalilkan pandanganku kearah buku yang baru saja kukeluarkan.

“Namja yang tadi berangkat bersamamu” singkatku

“Wae?” nadanya terlihat datar. Saat itu juga aku melihat raut wajahnya yang tenang, seperti tidak menganggap pertanyaanku tertuju padanya

“ani, hanya heran saja. Kenapa dia bisa mau denganmu?” aku harus berusaha memojokkannya, supaya dia mau mengakuinya. Yah… mungkin saja Sunbae itu dirayu-rayu olehnya? Atau, mungkin saja sunbae itu memanfaatkannya.

“Ck! Kau kira aku segenit kau?” Hah! Jawaban macam apa itu? Apa dia ingin menyindirku? Ck! Sabar Kyu, mungkin saja dia hanya berani padamu kali ini saja. Aku tak akan mengalah. Tapi tidak segampang itu kau bisa mengalahkanku!

“Aku? Benar kalau aku tampan, tapi sayang sekali, aku tidak segenit yang kau kira. Itu memang pesonaku! Lalu, kau? Apa pesonamu?” Lihat ini! Dia mulai merasa kesal. Ck! Ayo jawab!

“Tentu saja aku punya pesona. Siapa bilang aku tidak punya pesona? Dan aku bukan seperti sunbae-sunbae yang kemarin duduk disini bersamamu” woah, kau baru saja menyindir mereka!

“Seandainya mereka mendengarmu saat ini, aku jamin kau tidak akan mereka lepaskan! Ck! Aku meragukan apa yang kau punya, kau tak mungkin bisa seperti mereka, yang cantik, enak diajak bicara, dan juga tidak sombong”

“Tapi genit!” lanjutnya dengan ekspresi setenang itu.

“Terserah kau! Yang terpenting, kau tidak akan bisa seperti mereka!” ucapku tak mau kalah

“Arra! Kau lihat saja! Pertama, aku akan mengalahkan mereka, dan kedua, aku akan mengalahkanmu Cho Kyuhyun!” Rupanya dia menantangku? Tunggu dulu, sejak kapan dia tau nama margaku?

“Chakaman! Dari mana kau tau nama margaku Cho?” Kulihat dia tampak terkejut. Ada apa dengannya?

TBC

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18/11/2012 inci FanFiction

 

Tag:

You’re The Past and Future (Part 2)

Main cast                  :

Cho Kyuhyun

Kim SaeHyun (you)

Support cast             :

Kim Hyun Joong

Kim Kyu Jong

Han Sohee

Park Yoonra

Shin Kyungri

Heo Yeonna

Genre                            : Friendship

Annyeong~~ Author balik lagi, Mian kalo publish nie FF telat. Bukannya Author nih yang malez, tapi tangan Author yang malez. Harusnya ada alat yang  sekali ngomong langsung tertulis di komputer. *kapan yak?*

FF ini masih dalam rekontruksi author (?) soalnya belum semua author ketik, semuanya masih dalam pikiran author. Hehehe^^

Sudah, author tak mau berlama-lama lagi, silakan menikmati~~

DON’T BASHING!! Author berharap commentnya yaa~~ 🙂

#Author POV#

Keesokan harinya Saehyun hendak pergi mengelilingi Seoul bersama oppa-oppanya, dan saat itu juga Kyuhyun sudah berada di depan rumah keluarga Kim. Saehyun membuka pintu rumahnya, di saat Kyuhyun berada di luar rumahnya. Akankah Saehyun bertemu dengan Kyuhyun saat itu juga? Ternyata tidak. Di menit yang sama, Kyuhyun sudah lebih dulu pergi, sehingga Saehyun tidak melihatnya.

#Author POV end#

#Kyuhyun POV#

‘Sudahlah Kyuhyun, lupakanlah dia. Mungkin dia tidak akan kembali kesini. Mulai sekarang kau harus belajar melupakannya’ kulihat rumahnya yang masih terawat sama seperti dulu, karena rumah ini belum dijual oleh keluarga Kim.

Aku memutuskan untuk pulang dan bermain game di rumah. Buat apa aku berlama-lama disini jika hal ini membuat pikiranku semakin kacau. ‘Saehyun-ah… selamat tinggal’ ucapku dalam hati.

#Kyuhyun POV end#

#Saehyun POV#

Kubuka pintu rumahku, emm… udara musim semi sangat sejuk, membuatku semakin bersemangat untuk pergi jalan-jalan dengan oppa-oppaku. Hmm… enaknya kita pergi kemana ya? Bagaimana kalau pergi ke Lotte World, pasti menyenangkan. Sudah lama aku tidak mencoba wahana-wahana ekstrim.

“Oppa!! Palli!!” Teriakku

“Aish…Saehyunie, ini masih jam berapa, huh?” tanya Kyu oppa, dia terlihat masih mengenakan piyama dan berdiri di tangga sambil membawa guling dan mengucek matanya.

“Ini…jam 8 oppa” jawabku polos, seperti tak punya dosa sama sekali.

“Aigoo~~ baru jam 8 kau sudah menyuruh kami pergi jalan-jalan? Aku masih mengantuk”

“Aku sudah sangat ingin menaiki wahana di Lotte, oppa”

“Tapi ini masih jam 8, hyunie. Apa Lotte World sudah buka, huh! Bukankah dibuka jam 12? Lagian Joong hyung masih sibuk dengan hobbynya” Akh… Kenapa masih lama sekali sich. Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau menikmati sungai Han, atau sungai di tengah kota?

“Ya sudah, kalau begitu kita pergi ke taman dulu atau ke sungai Han!”

“Aigoo~~ Saehyun! Aku masih ingin tidur. Begini saja kau bangunkan hyung dulu, setelah itu baru kita berangkat” perintahnya padaku. Aku harus membangunkan oppa? Bukannya aku tak mau, tapi oppa kan seperti kerbau. Jangan bilang yaa… Oppaku yang satu itu susah sekali dibangunkan. Aku dan Kyu oppa saja kewalahan membangunkannya, apalagi aku saja. Hah… demi jalan-jalan, baiklah.

Kulihat Kyu oppa berjalan menaiki tangga lagi, jangan bilang kalau dia ingin pergi tidur lagi, “Oppa!! Mau kemana kau?” teriakku

“Sudah, bangunkan hyung dulu sana. Kalau sudah, bangunkan aku lagi, arra” Enak saja..

“Yak, Oppa!!” gerutuku

Huh… dengan sangat terpaksa, aku membiarkan Kyu oppa tidur lagi. Tuhan… tolonglah aku!!

“Oppa~~ Ireona!!” sesampainya aku di depan kamar Joong oppa, aku langsung membangunkannya. Ikh… dia ini kerbau sekali, apa susahnya sih bangun. Seperti disuruh kerja paksa saja.

“Heemm… Mworago Saehyunie?”

“Palli, kau kan sudah berjanji padaku, kau akan bangun pagi untuk mengajakku pergi jalan-jalan”

“Sebentar saja, 5 menit lagi” Kajja oppa~~, ukh… lebih baik aku jalan-jalan sendiri.

#Saehyun POV end#

#Author POV#

Akhirnya Saehyun pergi jalan-jalan sendiri. Ia sangat menikmatinya walaupun tanpa oppa-oppanya. Tempat pertama yang ingin dia datangi adalah taman favoritnya, dimana pada saat masa lalunya, ia selalu bermain di taman itu dengan Kyuhyun. Sesampainya di taman, tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang ingin mengambil bolanya dari kaki Saehyun dan juga tanpa sengaja melihat seorang namja yang sedang duduk termangu, matanya menerawang jauh kearah dua orang anak yang sedang asyik bermain.

Di lain hal, ternyata Kyuhyun tidak benar-benar pulang. Ia memutuskan pergi ke taman, untuk menenangkan dirinya. Ia melamun…melamun…dan akhirnya memejamkan matanya. Hingga akhirnya dia mendengar suara dua orang anak yang sedang bermain bersama.

#Author POV end#

#Saehyun POV#

‘Kenapa ramai sekali? Akh… iya aku ingat ini kan masih musim liburan. Taman ini sama sekali tidak berubah ya, hanya saja sekarang semakin bagus dengan adanya lampu-lampu itu. Hmm… enaknya ngapain ya, lebih baik aku mendengarkan music saja’ aku memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman disini sambil mendengarkan music favoritku.

Ngomong-ngomong aku ini sebenarnya suka sekali bernyanyi sama seperti oppadeulku, tapi lebih baik belajar saja, aku yakin aku punya masa depan yang cerah dengan menjadi seorang dokter. Namun, aku juga ingin sekali menjadi penyanyi. Menurut kalian suaraku bagus tidak? Bukannya aku sombong, tapi menurutku suaraku itu hampir seperti suara emas. Aku bilang hampir, bukan berarti suaraku suara emas. Cukup suara perak saja tak masalah bagiku (?).

Pikiranku sekarang melayang oleh music yang kusetel ditelingaku. ‘Ukh… ada sesuatu yang menatap kakiku?’ tiba-tiba saja aktivitasku terganggu, segera saja aku melihat kearah kakiku, aku menemukan bola.

‘milik siapa ini?’ tanyaku dalam hati.

“Mianhaeyo nuna, bola itu milikku” ujar seorang anak laki-laki di depanku.

“Ini milikmu? Ahh~ ini ambilah” aku mengambil bolanya dan memberikannya pada anak kecil itu

“Gamsahamnida” Aigoo~ lucu sekali dia ini. Tapi kenapa dia mengingatkanku pada seseorang, siapa ya?

“Ne, cheonmanayo” ucapku lagi kemudian anak kecil itu pergi dan melanjutkan permainannya dengan temannya, tunggu sebentar, dia bermain dengan anak perempuan itu. Aku ingat sekarang, anak laki-laki itu mirip dengan Kyuhyun, dan…anak perempuan itu, kenapa mirip denganku? Omoo~~

Kuarahkan mataku ke tempat lain, tepatnya di seberangku. Kulihat seorang namja tengah duduk termenung dengan mata tertuju pada anak-anak kecil itu. Wajahnya tampan, apa dia sudah memiliki pacar ya? Tapi kenapa sendirian. Yak Saehyun… Jangan bilang kau jatuh cinta dengan namja itu! Ngomong-ngomong apa sih yang dia perhatikan? sampai sebegitunya melihat anak-anak kecil itu.

‘Omoo~~ dia sekarang melihatku! Eotteokhae? Aku harap dia tidak merasa jika ia sedang diperhatikan’ aku memalingkan wajahku ke bawah, dan dengan segera memasang sikap biasa.

#Saehyun POV end#

#Kyuhyun POV#

Hah… sudah lama aku tidak ke taman ini, ramai juga. Ada kursi kosong nih, langsung aja aku duduki. Nyaman… itulah yang kurasakan setelah duduk di bangku taman ini. Pikiranku masih belum bisa menghapus semua kenangan yang ada disini. Terlalu indah untuk dilupakan begitu saja.

Kulihat permainan yang sedang dimainkan oleh anak-anak itu, aku ingat waktu itu aku dengannya saling berebut untuk memainkannya pertama kali.

FLASHBACK

“Hei… aku dulu yang naik”

“Seharusnya aku dulu, aku sudah berada diatas, tidak bisa turun lagi”

“apa susahnya sih turun lagi, biarkan aku dulu yang memakainya. Setelah itu baru kau”

“Kenapa kau memaksa sekali, lihatlah disini ada begitu banyak permainan yang bisa kau coba dulu selain yang ini”

“aku tidak bisa, semuanya ramai, aku tidak ingin ramai-ramai. Mereka semua pasti akan lama, dan aku tidak suka menunggu”

“Tapi biarkan aku dulu yang memakainya, sudah terlanjur”

“Kalau kubilang tidak bisa ya tidak bisa”

FLASHBACK END

Saehyun-ah, kau tega sekali padaku. Kenapa kau tak memberiku kabar? Apa kau terlalu sibuk disana? Atau kau sudah menyukai pria lain? Kau tau kan, aku tidak suka menunggu. Berikan aku kepastian, aku lelah harus menunggumu terus seperti ini.

Kupejamkan mataku untuk menikmati suasana taman yang begitu ramai oleh suara anak-anak yang sedang asyik bermain. Hingga akhirnya aku terbangun ketika ada suara dua orang anak kecil sedang bermain tepat di depanku. Mereka saling kejar-kejaran satu sama lain.

Mereka berdua mengingatkanku pada sesuatu

FLASHBACK

“Kyu, kau pilih, yang kanan atau kiri?”

“Emm… kanan”

“Baiklah tutup matamu”

“Untuk apa?”

“Sudahlah cepat, tutup saja matamu”

“Iya ini sudah, cepatlah” sambil menutup matanya. Tak lama kemudian mencium bau yang sangat tidak enak

“apa ini? Baunya sangat tidak enak!! Heekk…”

“Hahaha… Ini kaos kaki”

“Mwoo??” Teriaknya sambil membuka matanya terkejut. “Yak… awas kau!”

“Omo, saatnya lariii…” teriaknya sambil berlari sekuat tenaga. “Hwahahaha…”

FLASHBACK END

Aish… sudahlah Kyu, bukankah kau ingin menghapus semua kenangan itu? Tapi kenapa kenangan itu kembali lagi. Mengapa nasibku seperti ini. “Argghh!!” aku kesal sekali hari ini.

Kutolehkan pandanganku ke depan hingga aku menemukan seorang yeoja yang sedang mengamatiku. Tunggu sebentar, dia sedang mengamatiku?? Sejak kapan?? Aishh… dia ini! Aku sedang gundah seperti ini, dia malah melihatku seakan-akan aku ini benda yang sangat unik, yang ingin sekali dia lihat terus. Rasanya aku ingin menangis saat ini juga. Aku sudah sangat pusing dengan semua ini.

“Yak, kenapa kau melihatku terus?” teriakku. Aku sudah tak tahan dengan tatapannya.

“Mi..mianhamnida” ucapnya terbata-bata

“Kau ingin mengejekku seperti orang gila, hah? Ya, aku ini memang gila!” ucapku dengan nada tinggi, setinggi-tingginya.

“Ani, bukan maksudku seperti itu, a..aku hanya heran saja dengan tingkahmu. Apa kau punya masalah?” Tanyanya dengan sangat hati-hati

“Ne, masalahku sangat banyak, kau tak bakal bisa menghitungnya. Wae??” tanyaku kasar. Aku sudah tidak peduli lagi. Amarahku sudah sampai ke ubun-ubun karena Saehyun, dan sekarang ditambah lagi dengannya.

“A..ak..ku, hanya bertanya, Mian!” ucapnya dengan nada sedikit parau, lalu dia pergi meninggalkanku yang masih sibuk meredakan amarah ini. Aku kesal sekali, kenapa ada orang seperti dia!!

“Oppa, kau jahat sekali!!” Apalagi kali ini?

“Ne, kau seperti setan! Eomma, aku takut!!” anak laki-laki itu juga membenarkan, lalu dia pun menjerit memanggil eommanya.

“Ssstt… Jangan nangis, ne? Hyung ini sedang pusing, jadi hyung ini marah padanya” ucapku hati-hati, aku takut mereka jadi menangis dan membuatku semakin pusing.

“Tapi eonni itu tidak salah, dia hanya menanyakan keadaan oppa saja, kenapa oppa memarahinya?” Yap…bagus!! Aku harus melakukan apa sekarang ini? Aku tau aku salah, tapi bukan salahku jika saat itu aku memarahinya, dia dulu yang membuatku jengkel.

“Arra,arra, oppa akan minta maaf padanya. Kalian jangan menangis ya” jawabku akhirnya. Pasrah saja, sudah takdirku menjalani kisah seperti ini.

Aku pun memutuskan untuk mencari yeoja yang tidak kukenal siapa namanya itu ke sekeliling taman ini, tapi aku tetap tidak menemukannya. Dimana dia? Hah…hh…cepat sekali larinya. Huft…

Bagaimana ini, hampir seluruh taman sudah kucari, tapi tidak ketemu juga. Baiklah, mungkin besok dia ada disini lagi. Aku akan kesini lagi besok sore setelah pulang sekolah.

#Kyuhyun POV end#

#Saehyun POV end#

“Yak, kenapa kau melihatku terus?” Omo~ dia tau aku melihatnya terus daritadi. Kenapa dia sangat menakutkan? Aku kan hanya melihatnya saja. Ada apa dengannya?

“Mi..mianhamnida” jawabku hati-hati, aku takut dia semakin marah

“Kau ingin mengejekku seperti orang gila, hah? Ya, aku ini memang gila!” Mwo?? Apa yang dia katakana? Aku tidak bermaksud seperti itu, aku saja tidak pernah berpikiran seperti itu.

“Ani, bukan maksudku seperti itu, a..aku hanya heran saja dengan tingkahmu. Apa kau punya masalah?” Kucoba menanyakan masalahnya, mungkin dengan ini dia tidak jadi marah denganku

“Ne, masalahku sangat banyak, kau tak bakal bisa menghitungnya. Wae??” jawabnya. Kasar sekali dia ini, aku kan hanya menyakan sesuatu. Dia malah menjawab pertanyaanku sekasar ini. Aku tak percaya, aku kira dia namja yang baik hati, ternyata…

“A..ak..ku, hanya bertanya, Mian!” Aku harus segera meninggalkan tempat ini, aku sudah tak kuat menahan air mataku. Bagaimana tidak, dia memarahiku tanpa sebab seperti itu. Membuat hatiku sakit saja.

Aku memutuskan pergi ke sungai Han. Mungkin dengan menikmati keindahan sungai Han, masalahku dengan namja pabo yang tidak kukenal itu bisa dilupakan. Hmm… Indah sekali pemandangannya, tak jauh berbeda dengan pemandangan di taman. Neomu yeppo~~

Hmm… bukankah besok hari pertamaku masuk ke sekolah baru? Aku ingin sekali cepat-cepat bersekolah, tapi bukankah hari pertama itu merupakan detik-detik masa orientasi yang paling tidak aku sukai. Argghh… kenapa harus ada event seperti itu. Membuatku malas saja.

#Saehyun POV end#

#Author POV#

Keesokan harinya Saehyun dan oppa-oppanya mulai berangkat menuju sekolah barunya, yaitu Seoul Senior High School. Disisi lain Kyuhyun juga tengah mempersiapkan barang-barangnya untuk dibawanya bersekolah, tak lupa dia juga membawa benda kesayangannya yaitu PSP.

#Author POV end#

#Saehyun POV#

Aigoo~ sekolah ini tidak jauh berbeda dengan sekolah yang ada di Amerika, indah. Lihat saja, halamannya cukup luas, ruang kelas bertingkat, taman yang luas, dan juga kolam renang. Sungguh aku ingin mencoba kolam renang itu, aku sudah lama tidak berenang.

“Saehyun-ah, kajja, kita lihat papan pengumuman itu. Aku ingin lihat kau akan masuk ke kelas mana” perkataan Kyu oppa membuatku tersadar kembali.

“Ehm.. Ne, oppa”

“Oppa, aku namaku masuk list kelas 1A” Aku menunjuk namaku, setelah kami melihat daftar nama siswa baru kelas 1.

“Arraseo, sekarang pergilah ke kelas barumu” perintah Kyu oppa kepadaku

“Lalu, dimana kelasmu oppa?”

“Nanti akan kuberitahu, setidaknya aku harus tau dimana kelasmu. Palli, masuk ke kelasmu”

“Arraseo”

Aku berjalan menuju ruang kelasku dengan langkah riang. Mungkin di kelas nanti aku menemukan teman baru. Wah… mungkin sekarang aku seperti orang gila, kenapa aku senyam-senyum gini ya? Mungkin efek masuk sekolah baru (?)

Saat ini aku sudah berada di depan kelas baruku. Namun, tiba-tiba saja aku menabrak seseorang. Argh… pundakku sakit, ini orang mungkin tak punya mata kali, bisa-bisanya dia berjalan dengan tidak melihat orang disekitarnya. Huh…

“Yak! Kalau jalan lihat-lihat!” bentaknya. Omo~ orang ini benar-benar membuat moodku hancur saja.

“Seharusnya kau yang aku marahi. Kenapa jadi kau yang memarahiku, kau saja tidak memakai matamu saat berjalan” Hah… biar dia rasakan sindiranku ini, salah siapa dia berjalan dengan mata yang tertuju pada PSP.

“Memangnya kenapa? Ini urusanku, mau aku jalan dengan mata tertutup, terbuka, ataupun mataku tertuju pada benda ini, itu terserah aku. Lagipula aku berjalan dengan kakiku, bukan mataku” Aigoo~~ orang ini!! Sungguh, aku ingin meremas kepalanya sekarang juga!! Aku menatapnya dengan tatapan membunuh sedangkan dia menatapku dengan tatapan meremehkan. Baiklah kuakui aku kalah dengannya.

“Sudah cukup menatapku dengan tatapan seperti itu, gara-gara kau aku jadi telat” Seenaknya saja mengataiku. Gara-gara kau juga sekarang moodku sudah hilang. Orang itu melesat pergi tanpa meminta maaf kepadaku, sungguh orang yang menyebalkan!!

Aku melanjutkan aktivitasku, yaitu masuk ke kelas dengan wajah cemberut. Hari pertama masuk sekolah saja sudah ada orang yang begitu menyebalkannya merusak moodku hari ini, bagaimana dengan hari-hari selanjutnya? Semoga saja aku tidak pernah bertemu dengan orang itu lagi.

#Saehyun POV end#

#Author POV#

Selagi menunggu wali kelasnya, Saehyun memandangi teman-teman barunya. Dia berpikir mungkin hari ini ia belum bisa mendapatkan kenalan, bagaimana ia bisa berpikiran seperti itu? Teman-teman barunya sedang sangat sibuk oleh teman lainnya, bahkan sampai sekarang belum ada seseorang yang duduk di bangku sebelahnya. Apa mungkin karena penampilannya? Ya, Saehyun memutuskan untuk berpenampilan layaknya kutubuku sejati (?), karena mungkin dengan begini ia bisa belajar dengan tenang tanpa ada yang mengganggunya.

#Author POV end#

#Saehyun POV#

Kenapa belumada orang yang duduk di sebelahku? Sebenarnya aku juga ingin menyapa mereka, tapi lihat saja, mereka semua sibuk. Setahuku, waktu di Amerika aku selalu didekati para namja (Hehe^^ maaf ke pedean dikit), tapi kenapa sekarang tak ada yang mau menyapaku ya? Akh… aku lupa dengan penampilanku. Tapi kenapa hanya gara-gara penampilanku? Aishh… ternyata kalian semua orang yang sombong.

“Annyeong~”

Ehh… ada yang menyapaku? “Annyeong”

“Nugusaeyo?” tanyanya. Yes, mungkin dia akan menjadi teman baikku.

“Kim Sae Hyun imnida”

“Heo Yeonna imnida” Akh… namanya Yeonna.

“Kenapa kau sendirian disini? Kenapa tidak ikut kami saja disana” ucapnya sambil menunjuk sekumpulan yeoja yang kuhitung sekitar 3 orang.

“Akh… gwenchana”

“Kajja, ikut denganku” Dia menarikku kearah 3 yeoja itu

“Ya, kalian!” serunya pada 3 yeoja itu

“Hei, jangan mengagetkanku. Mworago?” ucap yeoja yang berdiri didekat meja saengnim. Dia sangat cantik dengan rambut diikat satu.

“Lihatlah, ada teman yang belum kita sapa, kau ini tidak ada rasa sosialnya” kata Yeonna

“Akh… Mian, aku melupakanmu. Annyeong~ jeoneun Park Yoonra imnida” ucap yeoja berambut panjang yang saat ini berdiri di sampingku.

“Ye, Shin Kyungri imnida” ucap yeoja yang berdiri di samping meja saengnim tadi.

“Han Sohee imnida” ucap yeoja satunya lagi.

“Sae Hyun imnida” ucapku sambil bersalaman dengan mereka.

“Hmm… kau duduk sendirian?” Yeonna bertanya padaku.

“Ne”

“Akh… Mianhae, bukannya kami tidak mau dekat denganmu, hanya saja tempat dudukku sudah ditempati olehnya” sambil menunjuk pada Sohee

“Yak, jadi kau tidak rela. Aisshh… arra, aku pindah denganmu saja Saehyun-ssi”

“Hei… Aku hanya bercanda”

“Hmm… gwenchana. Mungkin nanti sebelahku ditempati oleh orang lain”

“Lihat, Saehyun saja baiknya seperti ini, omo seharusnya dari dulu aku berteman saja dengan Saehyun saja” Yeonna memanas-manasi Sohee

“Yak, kau tega sekali padaku”

“Sudah-sudah, kalian ini tak pernah selesai. Aku bosan mendengarkan ocehan kalian” Yoonra menengahi mereka berdua

“Aisshh… ne, ne” ucap mereka berdua. Mereka ini lucu sekali, haha.

“Yah..kau juga menertawakanku? Kau tega Saehyun-ssi” Omoo~ bukan begitu Sohee-ssi

“Ani, bukan seperti itu maksudku. Kalian ini sungguh lucu, hahaha”

“Aku ini aneh ya?” tanyanya dengan muka polosnya

“Hahaha, ani, kau cantik Sohee-ssi”

“Jinjaa?? Uwwaa~~ Kau sangat menggemaskan Saehyun-ssi, gomawo” ucapnya sambil mencubit kedua pipiku dengan gemas

“Ne, ne” ukh…pipiku, kasihan sekali kalian berdua. Aku mengelus kedua pipiku ini

Tiba-tiba….

“Annyeonghaseyo~” Seorang namja yang memakai setelan biru tua, dasi, dan sepatu masuk ke kelas kami dengan membawa bukunya.

“Annyeong~ Sosaengnim” Ucap semuanya

“Joneun Kim Jo Sae imnida, aku adalah wali kelas kalian dan juga guru matematika di kelas kalian” Aaa… jadi ini wali kelasku, aku lihat dia orang yang sangat tegas.

“Yak, kau. Darimana saja kau? Kenapa baru masuk kelas?” kata-kata Kim sosaengnim sontak membuatku dari pikiranku

“Mianhamnida, saya telat karena mencari kelas ini” ucap namja yang sekarang berada di sebelah Kim sosaengnim. Dan Heii.. bukankah dia orang yang tadi menabrakku? Ani, maksudku orang yang entah sengaja atau tidak menabrakku di depan kelas. Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi.

“Arra, lain kali kau jangan sampai telat lagi, sekarang duduklah” perintah sosaengnim. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas. Omo~ jangan-jangan dia akan duduk disebelahku? Benar kan, apa kataku. Aigoo~~ mimpi apa aku semalam. >,<”

“Jangan ge.er, aku duduk disini karena tak ada lagi tempat duduk yang kosong”

“Siapa juga yang mengharapkanmu duduk disini. Cihh…”

Kemudian suasana berubah menjadi hening, kulihat dia mulai memperhatikan apa yang dibicarakan oleh Kim sosaengnim. Lihatlah wajahnya yang serius itu, seperti bukan dia saja. Hei sejak kapan aku mengenalnya? Untuk apa juga aku berkenalan dengannya.

“Semuanya, silakan maju satu per satu untuk memperkenalkan diri!” perintah sosaengnim kepada semua siswa

“Ne”

Tak lama kemudian, gilirannya maju ke depan dengan langkah mantap, wajah tenang, dan angkuh. Kudengar semua yeoja di kelas ini sedang membicarakannya.

“Dia tampan ya?” ucap yeoja yang berada di depanku

“Ne, dia memang tampan, aigoo~~ dia sungguh manis, sesuai dengan kriteriaku” ucap yeoja yang berada disebelahnya. Cihh… mereka ini, tidak pernah melihat orang tampan saja. Masih banyak namja tampan di dunia ini selain dia. Kalau saja mereka tau bagaimana sombongnya namja itu, pasti mereka tak mau memperdulikan namja itu lagi.

“Annyeong~ Joneun Kyuhyun imnida” dia memperkenalkan dirinya di depan kelas, sesaat kemudian dia tersenyum dan membungkuk. Mwoo?? Kyuhyun? Kenapa nama namja itu sama dengan Kyu-ku? Apa…dia…Kyuhyun? Orang yang selama ini kurindukan?

Aku terdiam seketika setelah dia menyebutkan namanya di depan kelas. Aku masih belum percaya kalau itu dia. Apa benar itu Kyuhyun? Apa benar namja itu Kyuhyun yang 5 tahun lalu kutinggalkan? Eotteokhae??? Kenapa pikiranku jadi sekacau ini??

“Selanjutnya!” 3 detik kemudian..

“Yak, Kau!!! Sekarang giliranmu maju” teriak Kim sosaengnim kepadaku, namun omongannya tidak kuhiraukan sama sekali.

“sstt… Saehyun-ssi, majulah!” bisik Sohee kearahku.

“Yak, kau ini tak punya telinga atau apa hah? Sekarang giliranmu maju!!” kudengar namja itu menyuruhku maju ke depan. Hei! Sejak kapan dia sudah kembali ke bangkunya? Omoo… bukankah sekarang giliranku maju. Aigoo… Saehyun!!! Mau ditaruh dimana mukamu, hah!!

“Mi…mianhaeyo saengnim, aku tidak tau. Baik aku maju ke depan” ucapku pada Kim saengnim

#Saehyun POV end#

#Kyuhyun POV#

“Mi…mianhaeyo saengnim, aku tidak tau. Baik aku maju ke depan” ucapnya pada Kim saengnim

Ck! Apa dia terpesona denganku sehingga dia melamun seperti itu? Ne, aku tahu aku memang tampan, tapi tak usah sebegitunya dia melamunkanku. Bukannya aku tidak suka dengannya, hanya saja dia bukan levelku.

Kulihat dia maju ke depan dengan menundukkan kepalanya, mungkin dia malu. Haha… kau menang darinya Kyuhyun.

“Annyeong~ Joneun Sae…Saehyun imnida” Ooohh…namanya Saehyun. Seketika aku membelalakkan mataku setelah mendengar namanya. Saehyun?? Jangan-jangan dia Saehyun, Kim Saehyun!

-END-

TBC

Eotteokhae? Bagus tidak?! Author harap kalian suka, kritik dan saran author tunggu~~ 🙂

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 01/05/2012 inci FanFiction

 

Tag: , ,

You’re the Past and Future

Main cast             : Cho Kyuhyun

Kim SaeHyun (You)

Support cast       : Choi Minho

Kim Hyun Joong

Kim Kyu Jong

Type                      : Continue

Genre                   : Friendship, Familiy

Annyeong~ Chingu!! Author kembali dengan FF chapter, tumben banget lhoh author bikin FF chapter. Bukan karena author suka yang one shoot. Tapi karena malas mengetik saja, karena ini FF ke-2 author hehe^^ Namanya saja author amatiran…

Author minta maaf bila ada kesamaan baik cerita maupun alur cerita. Karena ini merupakan hasil pemikiran author sendiri. Don’t Bashing! Harap tinggalkan jejak. Kritik sarannya author tunggu yaa…

Happy reading!!

“Hahaha…” suara anak perempuan membahana di seluruh ruangan.

“Hei…kau, jangan lari lagi! Akh… aku lelah” suara anak laki-laki itu.

“Mwo? Kau lelah? Sungguh tak bisa dipercaya, seorang Cho Kyuhyun merasa lelah setelah berlari 5 menit! Omoo~~ aku kira kau punya bakat untuk menjadi olahragawan, ternyata kau hanya bisa bermain saja? Cih…” Ejek anak perempuan itu.

“Yak, jangan mengejekku jika kau belum paham mengenaiku. Walaupun sahabat karibku seorang PSP, tidak mempunyai bakat tuk menjadi olahragawan, tapi aku punya wajah yang amat tampan. Iya kan?” seru anak laki-laki itu.

“Huh…aku kira narsismu itu sudah hilang, ternyata… Whaaa~~!!” omongannya terpotong karena anak laki-laki itu mengejarnya lagi.

“Sudah-sudah… kalian ini apa tidak capek?” tiba-tiba eomma anak perempuan itu menyuruh mereka untuk berhenti kejar-kejaran.

“Eommaa~~ Help me!!” teriak anak perempuan itu.

“Jangan sok memakai Bahasa Inggris, hah!”  seru anak laki-laki itu lagi.

“Kyu, sudahlah…” Kini eomma anak laki-laki itu juga mulai menyuruh mereka untuk berhenti bermain. Akhirnya mereka pun berhenti karena sama-sama kecapaian.

Mereka berempat sekarang berada di ruang tamu keluarga Cho pemilik perusahaan terkenal di seluruh Korea. Sedangkan yang sekarang sedang duduk berada di depan keluarga Cho adalah keluarga Kim, pemilik perusahan yang tidak kalah terkenal di Korea, tetapi perusahaan yang sedang ada di Korea itu merupakan cabang dari perusahaan yang berpusat di Amerika.

Saat ini mereka berempat sedang membicarakan tentang keluarga mereka masing-masing, hingga akhirnya di siang hari keluarga Kim memutuskan untuk pulang.

“Cho ahjumma, gamsahamnida” ucap anak perempuan itu sambil membungkukkan badannya.

“Ne, Saehyunie, kapan-kapan main kesini lagi ya” jawab Cho ahjumma dengan lembut.

“Kau tidak ucapkan salam pada Kyuhyun, hemm?” tanya eomma anak perempuan itu.

“Uhh… eomma, kenapa harus? Kyu~ go…mawoyo!” ucap anak perempuan itu dengan ketusnya.

“Hemm…” jawab anak laki-laki itu seenaknya, tapi hal tersebut langsung di ubahnya melihat eommanya yang sudah menatapnya dengan tatapan yang ‘menyeramkan’ (?)

“Ne,ne,cheonmanayo” ucap anak laki-laki tersebut dengan menekankan kata-katanya.

“Kalau begitu kami pulang dulu, Cho agashi, anyeong~”

“Annyeong” jawab eomma anak laki-laki itu.

_-_-_o0o_-_-_

3 hari kemudian…

“Sayang… kita harus ke Amerika besok” ucap Nyonya Kim kepada anak-anaknya.

“Untuk apa eomma?” jawab anak laki-lakinya, yang tidak lain tidak bukan adalah kakak pertama dari Saehyun.

“Eomma dan Appa harus menetap disana, jadi kalian juga harus ikut dengan eomma, tidak mungkin eomma meninggalkan kalian disini sendiri” perintah Nyonya Kim.

“Tapi eomma, disini aku punya banyak teman” jawab anak laki-laki lainnya.

“Tidak ada tapi-tapian, besok kita harus bersiap terbang ke Amerika. Kalian juga akan bersekolah disana!” perintah Nyonya Kim lagi.

Mau tidak mau mereka bertiga menuruti perintah Nyonya Kim untuk pindah ke Amerika, tempat appa mereka bekerja.

Pagi harinya, mereka berangkat ke Amerika. Setelah kepergian keluarga Kim ke Amerika, keluarga Cho menerima kabar bahwa Keluarga Kim pindah ke Amerika. Hal ini membuat Nyonya Cho kaget, mengapa keluarga Kim tidak memberi kabar terlebih dahulu. Hal itu juga dirasakan dengan Kyuhyun, mengapa Saehyun, gadis kecil yang diam-diam ia sukai itu pindah tanpa memberi ucapan selamat tinggal padanya.

‘kenapa kau meninggalkanku tanpa memberiku ucapan selamat tinggal? Apa kau memang tidak menyukaiku? Atau aku yang terlalu jahat padamu, sehingga kau tidak memberitahuku kepindahanmu? Aku menyesal karena selalu mengabaikanmu daripada PSPku. Mian Saehyun-ah… padahal aku ingin mengatakan ini padamu, sebenarnya aku…aku… menyukaimu’ Kyuhyun berbicara dalam hatinya sambil menangis di kamarnya.

__-_oOo_-__

3 tahun kemudian…

#Saehyun POV#

Hmm… this air so cool, you know? Because today is spring, I like this. Anyway, I actually miss my city, South Korea. The place where I was born. I’m miss him too. I always think how his face, his hobby, and his characteristic. Is he still same like 3 years ago? Akh… I think not. Maybe.

Hmm… sorry, If I’m speak in English. I have already 3 years in here, so I have become accustomed with it. Well, I will tell you about me, of course with language which can you understand.

Kenalkan namaku Saehyun, Kim Saehyun umurku 14 tahun. Aku bersekolah di New York Junior High School dan sebentar lagi aku akan lulus. Penasaran denganku, apakah aku akan melanjutkan sekolahku di New Yeork ini. Jawabannya salah. Aku dan oppa-oppaku sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolah kami di Seoul.

Kami bertiga sudah memutuskan hal ini dengan matang, bahkan sudah kami pikirkan kapan kami akan kembali ke Korea, yaitu setelah aku lulus dari sekolah ini.

Saat ini aku berada di sebuah taman, tempatnya sangat menarik. Banyak orang-orang yang kebanyakan adalah sepasang kekasih. Hei… jangan melihatku seperti itu, bukannya aku ingin seperti pasangan-pasangan itu. Namun, saat ini aku masih merindukannya, Kyuhyun, namja yang dulu paling ingin ku alihkan pandangannya dari benda hitam sialan, PSP.

Mungkin saat ini dia sudah memiliki yeoja. Kenapa aku bilang mungkin? Ku akui 3 tahun lalu, dia memang tampan. Tapi tidak tahu sekarang, mungkin wajahnya berubah jadi bebek ‘wek wek’ wkwkwk… Sudahlah, sekarang sudah semakin sore, aku harus pulang. 3 hari lagi pengumuman kelulusanku, aku harap aku bisa lulus dan mendapat nilai yang memuaskan. Amieenn…

Tiba di rumah…

“Eomma, aku harap eomma mengijinkan kami untuk pindah ke Seoul” Bukankah itu suara Hyun Joong oppa?

“Mengapa kalian pindah ke Korea, kalian sudah mempunyai masa depan disini” jawab eomma dengan hati-hati.

“Eomma dan Appa salah, masa depan kami bukan disini, tapi di kota kami dilahirkan. Aku, Kyu, dan Saehyun sudah sepakat akan pindah ke Korea setelah Saehyun menyelesaikan sekolahnya. Kami mohon appa dan eomma mengijinkan kami pindah” oppa berkata dengan memohon. Aku yakin eomma dan appa masih berat untuk mengijinkan kami pindah, aku harus mencari Kyu oppa untuk membantu Joong oppa.

Kulihat Kyu oppa turun dari mobil temannya, “Oppa! Kebetulan oppa disini” seruku.

“What are you doing, hyunie?” tanya Kyu oppa dengan menggodaku >,<”

“Aiisshh… bukan saatnya bermain, Kajja bantu Joong oppa” aku menarik tangannya.

“Bantu apa?” tanyanya

“Appa…eomma…aku mohon ijinkan kami pindah” terdengar suara Joong oppa dari dalam membuat Kyu oppa mengerutkan dahinya.

“Apa hyung sedang membicarakan hal itu sekarang?” tanyanya, aku pun hanya bisa mengangguk.

“Kajja, kita bantu dia, mungkin jika kiata bicara pada appa dan eomma, mungkin kita boleh diijinkan pindah ke Seoul” aku menarik tangannya masuk ke dalam rumah.

“Appa, Eomma! Kami mohon ijinkan kami. Ini bukan paksaan, tapi ini kemauan kami bertiga. Aku dan hyung ingin melanjutkan study kami di Seoul. Saehyun pun juga” Aku turut mengangguk. Kulihat eomma masih menggelengkan kepalanya, berbeda dengan appa, sepertinya appa setuju.

“Appa~~” rengekku pada appa, mungkin dengan cara ini appa bisa menijinkan kami.

“Appa tidak mau memaksa kalian, tapi itu semua terserah pada eomma kalian” appa setuju, tapi eomma? Kulihat Kyu oppa memberi isyarat ‘keluarkan aegyomu sekarang’ baiklah, aku akan mengeluarkan jurusku untuk eomma.

“Eomma~~ Boleh ya… Eomma~~” Kulihat eomma masih dalam ekspresi yang sama, aigoo… aku sekarang harus apa?

“Eomma~~ Pleaseee…”

“Hentikan Saehyun, kalau kau masih begini, eomma akan semakin menentang kalian” Omooo~~ eotteokhae??

“Eomma… aku mohon, boleh yahh. Ayolah eomma, eomma tidak kasihan sama kami? Eomma~~ Please please pleaseee… aku janji, aku ga nakal eomma. Kyu oppa dan Joong oppa juga akan menjagaku dengan baik. Yahh.. boleh yahh… Eomma~~” aku merengek sekuat tenagaku, aku tak peduli bagaimana cara pandang appa, oppa, dan eommaku, yang terpenting eomma setuju.

“Bagaimana kalau eomma tidak setuju?” eomma harus setuju. Aku kan sudah rindu berat dengan Seoul.

“Eomma harus setuju, demi kebaikan anak-anakmu. Ayolah eomma~~ Haaa…” rengekku lagi. Aku pasti terlihat seperti anak kecil berumur 5 tahun. Apa peduliku?

“Arra, arra, eomma setuju..” yess, eomma setuju! Sudah kubilang, kan? Aegyoku pasti berhasil. Siapa dulu, Saehyun!

“Tapi ada syaratnya!” Mwoo?? Baik, baik, aku akan mematuhinya eomma J

“APAA???” teriak kami bertiga.

“Kalian berdua harus menjaga adik kalian dengan baik, awas saja jika eomma tau kalau Saehyun berpacaran dengan orang yang tidak baik” Omoo~~ kenapa harus pacar sich… >,<” eommaa~ aku belum ingin punya pacar!!

“Dan kau Saehyun, kau harus pantau oppa-oppamu dengan baik, jika oppamu terlihat menggandeng yeoja yang kau tidak sukai, kau harus lapor pada eomma!”

“kenapa harus pemikiranku eomma?” tanyaku

“Karena eomma tau, kau bisa menilai hati seseorang” Ah..eomma bisa aja. -,-“

“Ne,ne, eomma, kalau pun ada banyak yeoja yang mendekatiku, aku akan minta saehyun yang memilihkannya untukku. Tenang saja” kini Kyu oppa ikut bicara.

“Satu lagi, Kalian akan melanjutkan sekolah pilihan appa” Kini appa juga angkat bicara.

“Ne, appa!” Jawab kami bertiga.

#Saehyun POV end#

#Author POV#

Akhirnya tujuan mereka disetujui dengan Tuan dan Nyonya Kim untuk pindah ke Seoul. 3 hari kemudian mereka berangkat menuju ke Seoul. Mereka juga mengucapkan ucapan perpisahan, karena mereka di Seoul akan hidup bertiga tanpa Tuan dan Nyonya Kim.

Sementara itu, di lain sisi, Kyuhyun yang merupakan teman kecil Saehyun juga merayakan kelulusannya bersama dengan teman-temannya. Kalau dilihat-lihat Kyuhyun sama seperti teman-temannya yang playboy, tapi dalam hatinya ia masih ingin bertemu dengan Saehyun kecilnya dulu. Itulah mengapa ia jadi seorang yang playboy, ia selalu didekati wanita yang berbeda-beda tapi Kyuhyun hanya mendekatinya bukan menjadikannya pacarnya, itu karena Kyuhyun menganggap bahwa Saehyun adalah pacar pertamanya yang masih ingin ia miliki sampai saat ini.

#Kyuhyun POV#

Aku lulus? Aku sungguh tidak percaya, kalau aku lulus dengan nilai tertinggi, akh.. tapi ini sudah biasa, aku memang sudah ditakdirkan memiliki wajah yang tampan dan otak yang mulus. Ck! Cho Kyuhyun yang tampan, yang selalu dipuja para wanita, yang pintar ini ternyata babo juga. Kenapa aku bisa bilang seperti itu? Karena aku masih menginginkannya kembali, kembali kesini, kembali kehadapanku.

Aku tak pernah menganggap serius hubunganku dengan beberapa wanita, karena di otakku masih tersimpan wajahnya. Tapi ngomong-ngomong bagaimana dengan kabarnya ya? Sudah 3 tahun aku tidak mendengar kabarnya, bahkan wajahnya. Aku ingin dia disini, bersamaku, aku ingin mejahilinya lagi, mencampakkannya dengan PSPku. Mungkin itu takkan terjadi, sudahlah Kyuhyun, lupakanlah dia.

“Yak, kenapa kau melamun terus. Ayo kita rayakan kelulusan kita!”

“Emm…aku harus pulang, eommaku pasti akan mengamuk, apalagi nunaku” sanggahku.

“Omo, ternyata Kyuhyun takut dengan eomma dan nunanya” ucap salah satu dari mereka.

“Ne, itu benar. Aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku, memangnya seorang playboy tidak boleh mematuhi orang tua?” sungguh hari ini aku sedang ingin menyendiri. Aku sedang Bad Mood, aku sudah tidak peduli dengan siapa pun.

“Ck! Arra,arra,pulanglah kami akan berpesta dulu”

“Aku pulang dulu”

“Kyu, satu lagi, Chukkaehaeyo!” seru temanku

“Ne, bye” aku memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. Aku ingin pergi ke rumah Minho untuk menenangkan diri. Semoga saja dengan adanya game, hatiku bisa pulih lagi.

“Yeoboseyo, nuna. Bilang pada eomma, aku akan menginap di rumah Minho” perintahku pada Ahra nuna

“Kau ini! Bicara sendiri sama eomma, Eomma!! Ada setan yang mau bicara!” Aisshh… dia ini, bisakah tidak berteriak tepat ditelpon, membuatku tuli saja. Dan apa katanya? Setan?

“Yak!! Siapa yang setan??” teriakku tidak ingin kalah

“Kau” Mwo? Aisshh…

“Kalau aku setan berarti kau Nunanya setan!” haha…

“Aku peri, bukan nunanya setan” Ck!

“Sejak kapan kau berubah jadi peri, hah! Sifat saja tidak ada yang pantas disamakan dengan peri” Hah… berani denganku rupanya.

“Kau saja yang tidak tau, aku ini di kampus dijuluki peri, peri baik hati nan cantik. Namun, sayang mengapa aku memiliki dongsaeng yang sifatnya seperti setan?” yak! Cukup sudah, ini namanya penghinaan!

“Yak!!!” teriakku. “Huh… peri apa kau ini, selalu jahat dengan dongsaengnya, sebenarnya yang paling muda siapa? Aku apa kau? Mengapa kau yang selalu di manjakan?”

“Sudah jelas yang paling muda aku, setan tua!” Mwo? Setan tua katanya!!!

“Yak!!!”

“Omoo~~ aku tidak tuli Kyu-ah, kau ini kenapa teriak-teriak seperti itu” Omoo~ sekarang ini eomma, dia benar-benar…

“Ani, gwenchana! Eomma, aku akan menginap di tempat Minho”

“Ne,arra, kau boleh menginap disana. Tapi ingat jangan merepotkan Minho, arra?” nasihat lagi.. -,-‘

“Arra” piipp… Aku butuh game sekarang! Game! Game!! Gara-gara nuna, kepalaku hampir pecah! Arrrgghhh…

Sesampainya di rumah Minho…

“Hyung, kenapa kau ingin menginap di rumahku? Apa gara-gara nunamu lagi?” tanya Minho kepadaku setelah aku sampai di kamarnya.

“Salah satunya itu, tapi yang sebenarnya bukan itu” jawabku seadanya

“Kali ini apalagi? Apa jangan-jangan mengenai Kim Saehyunmu itu lagi” Sejak kapan dia mendadak pintar menebak pikiran orang lain? Kenapa lagi denganku, kenapa aku tidak bisa menyanggah pertanyaan Minho?

“Jadi benar ya, hyung ini, kukira kau sudah melupakannya” Mwo? Mana mungkin aku bisa melupakannya.

“Aku tidak bisa melupakannya, aku selalu memikirkannya. Bagaimana keadaannya, kabarnya, dan wajahnya sekarang. Sebenarnya aku sudah mencoba melupakannya, tapi tanpa sengaja aku selalu mengingatnya lagi” ceritaku dengan Minho

“Mungkin dia sekarang sudah lulus Junior High School, sama sepertimu” aku hanya mengangguk

“Aku juga kadang-kadang bermimpi tentang seorang wanita yang tidak aku kenali” ceritaku lagi

“Jinja? Nugu?” tanya Minho dengan antusias. Aku kan tidak tahu Minho!

“Sudah kubilang aku tidak kenal, mana kutahu siapa dia?”

“Aikh… Kalau begitu, apa dia cantik? Ceritakan ciri-cirinya, mungkin aku kenal”

“Dia cantik, manis, rambutnya panjang, matanya bulat, hidungnya mancung, bibirnya…” belum sempat meneruskan, perkataanku dipotong olehnya.

“Bibirnya bagaimana hyung?!” tanyanya dengan sangat antusias, aigoo~~ apa yang anak ini pikirkan selama ini? Apa dia hanya melihat wanita dari bibirnya?

“Bibirnya seksi…” jawabku lirih

“Omoo~~ pasti dia sangat cantik dan perfect. Tapi aku tidak punya teman seperti yang hyung ceritakan padaku” lalu siapa yang sering masuk ke mimpiku itu? Ini aneh…

“Mungkin dia masa depanmu hyung” ucapnya seraya berpikir. Masa depanku? Apa benar?

“Jinjaa?? Bagaimana bisa kau menganalisis hal seperti itu?” tanyaku padanya.

“Pernah ada orang bilang seperti itu hyung. Kita bermimpi tentang seseorang yang kita tidak kenali, berarti itu masa depan kita, tapi bila kita bermimpi dengan orang yang paling kita sayangi tetapi orang itu sudah tidak ada didekatmu berarti itu masa lalumu.” Dia menjelaskan padaku panjang lebar.

“Apa mungkin dia masa depanku?” tanyaku pada diriku sendiri

“Hyung enak yah, sudah tahu bagaimana masa depan hyung sendiri. Sedangkan aku, aku belum tahu, masa depanku dengan wanita seperti apa saja aku belum tahu”

“Tapi aku masih belum bisa mempercayainya, Minho-ah”

“Itu terserah padamu hyung. Kau berhak percaya atau tidak pada pernyataan seperti itu. Begini saja, kalau hyung bertemu dengannya langsung, hyung bisa memberikannya padaku jika hyung tak mau dengannya. Karena dia tipeku juga hyung” Enak saja, mana mungkin aku mau memberikan padanya, aku saja belum pernah bertemu dengannya. Kalaupun aku bertemu dengannya, aku tidak akan memberikannya padamu.

“Shiireeoo!!!” tolakku mentah-mentah

“Aisshh… Hyung ini, tidak pernah mau mengalah padaku”

“Memang. Kalau itu berkaitan dengan uang, aku membolehkannya. Masalah perempuan, sorry aku tidak bisa”

“Yah…hyung. Kau ini, susah mencari yang seperti itu hyung. Walaupun aku disebut idol di sekolah, banyak perempuan yang menyukaiku, tapi aku belum pernah menemukan perempuan seperti tipeku itu” Memangnya berbeda denganmu, aku juga sama denganmu Minho!

“Aku juga sama sepertimu! Memangnya kau saja yang punya tipe seperti itu” kulihat Minho menghembuskan nafas beratnya, itu pertanda bahwa pernyataanku tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun (?).

“Sudahlah, tujuanku kesini untuk bermain game. Kenapa jadi curhat dan rebutan wanita seperti ini” seruku. Daritadi aku sudah menginginkan game, otakku harus diisi dengan game kalau tidak, kupastikan otakku akan dipenuhi oleh Kim Saehyun dan wanita misterius itu.

“Aisshh… arra,arra! Tapi jangan malam-malam, kau mau menghabiskan uangku sebelum gajian?” perintahnya padaku

“Sejak kapan kau bekerja?” tanyaku langsung

“Gaji dari eomma appaku setiap bulan” jawabnya dengan meringis. Aku hanya bisa mendengus melihat tingkahnya. Aku tahu, Minho bersekolah di Seoul dengan menyewa apartment karena rumahnya sangat jauh dari Seoul, eomma dan appanya selalu memberikannya uang, baik sangu maupun untuk membayar biaya tempat tinggalnya setiap bulan.

#Kyuhyun POV end#

#Saehyun POV#

Yah… kami sekarang sudah tiba di bandara Incheon. Kurasakan hembusan angin yang menerpa wajahku, kuhirup udara di sekitar bandara ini. Aku merindukan udara ini. Kulihat oppa-oppaku sedang mengurus barang-barang yang kami bawa tadi.

“Hmm… sudah semua kan, kajja kita pulang ke rumah” ajak Joong oppa sambil membawa kopernya. Bisa kudengar orang-orang yang sedang membicarakan kami. Ada apa ya? Apa kami terlihat seperti artis? Akh…tentu saja, aku kan memang cantik dari sananya. *dari Hong Kong kali* *Plakk…

“Oppa, kau mendengarnya?” tanyaku pada Kyu oppa.

“Dengar apa?” dia bertanya kembali padaku

“Wanita-wanita disini sepertinya sedang membicarakan kita” bisikku pada Kyu oppa

“Membicarakan kita atau aku seorang?” Ikh… pede sekali dia ini.

“Ikh… kepedean”

“Hahaha… Sudahlah biarkan saja mereka membiacarakan ketampanan kami dan kecantikan kau” Aisshh… oppa… Malu dech… Iya oppa aku tahu, aku cantik. Tapi jangan terlalu memujiku, bagaimana kalau aku melambung? (?)

“Kajja, kita pulang dengan taksi” seru Joong oppa. Taksi yang kami naiki pun melesat pergi meninggalkan salah satu bandara terbagus di dunia ini.

#Saehyun POV end#

#Author POV#

Akhirnya Saehyun dan oppanya kembali ke rumah yang mereka tempati dulu. Saehyun berniat untuk jalan-jalan bersama oppa-oppanya keesokan harinya, untuk menikmati kota Seoul yang sudah lama mereka tinggalkan. Mereka pun juga akan mengurus sekolah mereka minggu depan, tepat sehari sebelum hari pertama mereka masuk ke sekolah yang mereka tempati nanti.

Di sisi lain, Kyuhyun sedang bermain dengan Minho di rumah Minho. Mereka bermain dengan baik (?), apalagi Kyuhyun yang sudah mengalahkan Minho hampir 10 kali. Sangking semangatnya sampai-sampai dia lupa dengan janjinya pada Minho agar tidak bermain sampai larut malam. -,-“

Kyuhyun juga sudah memutuskan untuk pergi ke rumah keluarga Kim dulu, hanya untuk mengenang semuanya. Kyuhyun mengira, mungkin akan lebih baik jika ia bisa melupakan kenangan itu. Kyuhyun sudah bertekad untuk melupakan Saehyun dan semua kenangan bersama dengannya.

#Author POV end#

Akankah Kyuhyun dan Saehyun bertemu keesokan harinya?

TBC

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 15/04/2012 inci FanFiction

 

Tag: , , ,

The Beginning for Together

Main cast         : Kim Saehyun a.k.a (you)

                         Cho Kyuhyun a.k.a Cho Kyuhyun

Park Seojoon

Support cast    : Shin Kyungri a.k.a Janig

Ini FF yang author pertama kali publish, kkekkekke^^ Mian jika ada persamaan dengan cerita lainnya. FF ini hasil pemikiranku sendiri. Semoga kalian suka…Happy reading!

DON’T BASHING! Kritik dan sarannya aku tunggu..Kkekke^^ Gomawo~~

Pagi yang cerah untuk memulai hari pertama masuk sekolah. Di sebuah kamar berukuran sedang yang tersusun indah dan rapi, sinar matahari masuk melalui jendela kamar itu untuk membangunkan seorang gadis yang masih sibuk dengan acaranya. Di tengah kesibukan tidurnya tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara alarm yang memanggilnya untuk segera bangun. Terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia pun bergegas menuju kamar mandi. Selesai dengan mandi superkilatnya, ia langsung mengambil seragam dan memakainya. Dilihatnya dirinya di depan cermin, dengan seragam yang bertuliskan namanya Kim Saehyun dan penampilan layaknya kutubuku, ia langsung berangkat sekolah.

Sebenarnya Saehyun ingin datang lebih awal ke sekolah untuk melihat daftar nama-nama siswa yang terpampang dinding depan sekolahnya. Ia tidak menduga kalau ia akan kesiangan karena kemarin ia terlalu capai dengan latihan karatenya. Maklum, selain pintar Saehyun juga pemegang sabuk hitam di bidang karatenya. Setelah sampai  di sekolah, Saehyun menghela napasnya karena ia melihat banyak murid-murid bak semut-semut yang sedang menghampiri gula, mereka ingin melihat daftar kelas yang akan mereka tempati untuk satu tahun kedepan.

Awalnya Saehyun mengira ia akan menunggu lama untuk melihat pengumuman itu, tapi ternyata ia tertolong dengan perkataan sahabatnya, Shin Kyungri. Kyungri memberitahu Saehyun bahwa mereka berdua sekelas, dan itu membuat Saehyun dan juga Kyungri senang. Mereka berdua menempati tempat duduk yang berbeda, karena semua tempat duduk sudah terisi, hanya Saehyun yang yang duduk sendirian. Setelah seosaengnim memasuki ruang kelas mereka yang baru, ada seorang namja seumuran dengan Saehyun dan kawan-kawan masuk ke kelas. Namja bertubuh tinggi, berkulit putih, berambut lurus, dan juga tampan itu memperkenal dirinya di depan kelas.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai Cho Kyuhyun.

“Annyeonghasimnika, Jeoneun Cho Kyuhyun imnida, bangapseumnida.” Seru Kyuhyun sambil membungkuk 90o.

Semua yeoja yang ada di kelas itu selain Saehyun dan Kyungri terpesona dengan Kyuhyun. Lain halnya dengan Saehyun dan Kyungri yang hanya menganggapnya dengan lagak yang wajar. Hal ini karena Saehyun dan Kyungri menganggap semua namja itu tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, hanya luarnya saja yang terlihat baik tapi dalamnya, belum tentu baik. Kyuhyun akhirnya duduk disebelah Saehyun, karena hanya itulah tempat yang satu-satunya belum ditempati.

Selama pelajaran dimulai, mereka berdua diselimuti oleh keheningan. Tidak ada satupun dari mereka yang mau memperkenalkan diri mereka duluan. Setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru, Kyuhyun selalu tidak memperhatikannya, jika tidak tidur ia pasti akan bermain PSP. Namun, berbeda halnya dengan Saehyun, ia selalu mencatat dan memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. Suatu ketika guru matematika sedang menerangkan, Kyuhyun sibuk dengan urusannya sendiri sehingga ia disuruh menyelesaikan soal yang ada di papan tulis.

Kyuhyun pun maju tanpa menolak permintaan guru, ia juga berhasil menjawab soal tersebut dengan benar. Saehyun pun heran padahal setiap pelajaran Kyuhyun tidak pernah memperhatikan apa yang diterangkan, tapi dia bisa menjawab soal itu dengan mudah.

“Pintar juga kau” kata Saehyun.

Kyuhyun menjawabnya, “Ck! Aku ini orang jenius. Tidak seperti kau yang sibuk mencatat semua yang dikatakan Kim seosaengnim, tapi belum tentu kau bisa mengerjakannya.”

“Cih… orang ini percaya diri sekali” pikir Saehyun setelah mendengar jawaban Kyuhyun.

“Jadi sekarang kau mengejekku?” tanya Saehyun dengan Kyungripan penuh menyelidik.

“Ani, aku hanya memberitahumu saja.” Jawab Kyuhyun enteng.

Saehyun yang merasa direndahkan pun akhirnya mengajukan sebuah tantangan, “Oke, terserah kau mau mengataiku apa, tapi bagaimana kalau kita buktikan siapa yang akan jadi juara di semester satu nanti, eotte??”

Kyuhyun akhirnya menyetujuinya, dia juga tidak mau dikalahkan oleh yeoja yang baru ia kenal, padahal nama saja belum tau.

“Siapa namamu?” tanya Kyuhyun tiba-tiba.

“Saehyun, Kim Saehyun” jawab Saehyun.

Itulah awal perkenalan Kyuhyun dan Saehyun, setiap hari mereka selalu berlomba untuk mendapatkan juara pertama di kelas maupun paralel. Mereka berdua sama-sama pintar, namun yang membedakan diantara mereka adalah kepopuleran mereka di sekolah. Kyuhyun, ia sangat populer dikalangan yeoja, dimana-mana ia selalu dikelilingi oleh para yeoja. Sedangkan Saehyun, ia sama sekali tidak populer, tapi seluruh sekolah tau bahwa ia selalu mendapat juara pertama pararel.

Terkadang Kyuhyun selalu membuat keributan dengan supaya Saehyun tidak bisa konsen dengan apa yang ia pelajari. Contohnya, saat Kyuhyun lupa membawa buku pelajaran, ia mencuri buku Saehyun tanpa sepengetahuan Saehyun, pada akhirnya Saehyun lah yang dimarahi Kim seosaengnim.

Suatu hari sepulang sekolah, semua siswa di kelas mulai pulang ke rumah mereka masing-masing. Hanya tinggal Kyuhyun, Saehyun, Kyungri yang mempunyai jadwal piket hari itu. Saat mereka sedang membersihkan kelas, tiba-tiba ada seorang namja bertubuh tinggi dan juga bertampang lumayan oke datang ke kelas mereka untuk mencari Saehyun.

“Hey, kalian, apa kalian tau yeoja yang bernama Saehyun?”.

Saehyun yang merasa namanya dipanggil pun terkejut begitupun dengan yang lainnya.

“Waeyo sunbae mencariku?” jawab Saehyun gugup.

“oh…jadi kau yang bernama Saehyun, bisakah kau ikut denganku sekarang?” Saehyun pun menyetujuinya dan mengikuti orang yang ia panggil sunbae itu.

“Mwo? Dia memintamu menjadi yeojachingunya? Apa dia gila atau otaknya sedang tidak beres?” Kyungri yang mendengar pengakuan Saehyun langsung emosi.

“Kau ini sedang membelaku atau sedang mengejekku?” tanya Saehyun dengan wajah datar.

“Yak, tentu saja membelamu. Mana mungkin aku mengejekmu!” seru Kyungri.

“Habisnya kau bicara seakan-akan kau mengejekku, ‘Saehyun seorang kutu buku diminta oleh Seojoon yang tidak lain adalah sunbae sekaligus termasuk orang yang paling populer di sekolah ini untuk menjadi yeojachingunya’ begitu kan?” tanya Saehyun dengan tatapan penuh selidik.

“Aniyo Saehyun, aku ini manusia dan aku juga sahabatmu, mana mungkin aku setega itu padamu.” jawab Kyungri dengan sungguh-sungguh.

Di sisi lain, Kyuhyun ternyata tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka berdua.

“Jadi Seojoon sunbae meminta Saehyun untuk menjadi yeojachingunya? Ini aneh, Seojoon kan orang yang perfect, dia pasti punya tipe ideal kan? Kenapa dia mau sama Saehyun yang polos itu?” pikir Kyuhyun. Akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk menyelidiki tentang semua ini.

“Eotteokhae Kyungri-ah, apa yang harus aku perbuat?” tanya Saehyun penuh dengan rasa cemas.

“Nan michyeoseo(aku bisa gila). Aku yakin Seojoon sedang merencanakan sesuatu.” Jawab Kyungri sambil menerawang kepikirannya.

“Itu aku juga tau, baiklah aku akan menerimanya.” Jawab Saehyun mantap.

“Saehyun, kau sudah tertular penyakit gilanya ya? Untuk apa kau menerimanya?” Kyungri heran.

“Jangan salahkan aku, jika aku harus menerimanya. Aku menerimanya karena aku ingin mengetahui maksud terselubungnya memintaku menjadi yeojanya. Dia yang memulainya maka dia juga yang harus menerima akibatnya.” Kata Saehyun penuh dengan ceramahnya.

Kyungri kagum melihat temannya berbicara bak seorang yang bijaksana, ia juga mendukung temannya itu.

“Saehyun-ah, FIGHTING!!” seru Kyungri.

Keesokan harinya, seperti biasa Saehyun bersekolah dengan tenang tanpa dingganggu oleh Kyuhyun. Ia heran tumben sekali Kyuhyun tidak mengganggunya. Saat pelajaran sedang berlangsung, Kyuhyun akhirnya angkat bicara,

“Aku dengar kau ditembak sama Seojoon, apa itu benar?”

“Ne, itu benar.” Jawab Saehyun tanpa melihat kearah Kyuhyun.

“Sejak kapan sunbae bisa menyukaimu ya? Aku saja heran, kenapa dia bisa menyukaimu. Neo yeppo aniya.” Kata Kyuhyun enteng.

“Itu terserah dia, dia kan punya hak.” Jawab Saehyun dengan ketus.

“Yak, kau ini dingin sekali.” Protes Kyuhyun karena ia hanya menerima jawaban tidak mengenakkan dari Saehyun.

Dua bulan berlalu, entah angin apa yang menerpa mereka berdua. Mereka menjadi akrab bahkan mereka sekarang bersahabat. Awalnya Kyuhyun benci dengan sikap dingin Saehyun, tapi lama-kelamaan Kyuhyun mengerti mengapa dulu Saehyun bisa sedingin itu terhadapnya. Ia bahkan diam-diam menyukai Saehyun, mulai  dari sifatnya, perkataannya, dan juga cara Saehyun memanggilnya. Tapi dia juga sadar bahwa Saehyun sudah ada yang punya, yaitu Seojoon. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak menyatakan perasaannya pada Saehyun.

Hal tak terduga terjadi saat Saehyun hendak pergi menuju ruang loker, ia sempat berpapasan dengan kelas Seojoon. Dilihatnya Seojoon bersama teman-temannya satu genk, tanpa ba-bi-bu ia segera menguping pembicaraan mereka. Dia pun terkejut mendengar bahwa kenyataannya Seojoon memang mempermainkannya, Seojoon hanya menganggapnya sebagai barang taruhan. Satu hal yang dirasakan oleh Saehyun, dia merasa terluka. Tapi akhirnya ia lega juga bisa mengetahui maksud terselubung Seojoon, dengan begitu ia bisa secepatnya lepas dari Seojoon.

Saehyun pun bergegas menemui Kyuhyun, ia hendak menceritakan semua kebohongan Seojoon padanya. Awalnya Kyuhyun mengira Saehyun sakit hati karena telah dihianati oleh orang yang dicintai, tapi dia salah, Saehyun malah terlihat senang. Hal ini membuat Kyuhyun bingung dengan apa maksud hati Saehyun sebenarnya, apakah dia mencintai Seojoon atau tidak.

“Saehyun, neo gwaencha?” tanya Kyuhyun hati-hati.

“Ehm, Nan gwaenchanayo. Walaupun hatiku terluka karena dibohongi, tapi aku lega bisa mengetahui maksud terselubung Seojoon selama ini.” Ucapnya sambil tersenyum.

“Jadi sebenarnya kau ini menyukainya atau tidak sich?” tanya Kyuhyun dengan tidak sabar.

“Kenapa kau menanyakan hal itu?” Jawab Saehyun penuh dengan tanda tanya.

“Aku hanya ingin tahu.” Jawab Kyuhyun singkat.

“Aku sama sekali tidak menyukainya, dari awal aku sudah tau kalau dia mempermainkan aku.”

“Tapi kenapa kau masih mau dengannya?”

“Aku hanya ingin tahu maksud tujuannya menjadikanku yeojachingunya, itu saja.”Jawab Saehyun dengan tampang polos.

“Kau orang yang hebat Saehyun! Whuaa..” kata Kyuhyun sambil bertepuk ria.

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Kyuhyun hendak pulang. Namun, saat melewati taman, ia bertemu dengan Seojoon dan genknya.

“Yak kau, jangan terlalu dekat dengan Saehyun. Aku perintahkan kau untuk menjauh darinya!” Seru Seojoon.

“Bagaimana kalau aku tidak mau, aku sudah terlanjur menyukai orang yang sudah kau permainkan.” Jawab Kyuhyun dengan Kyungripan sinis.

“Apa kau bilang!!” teriak Seojoon. *Buukk…* Akhirnya pertengkaran pun tidak bisa dihindarkan, Kyuhyun pun kalah karena jumlah mereka lebih banyak.

Tiba-tiba *Buukk…* seseorang meninju muka Seojoon dengan sangat keras hingga membuatnya terjatuh. Ternyata itu Saehyun, dia datang untuk menyelamatkan Kyuhyun dari Seojoon dan teman-temannya.

“Sae..Saehyun! Kau…meninjuku, kau membelanya?” tanya Seojoon tak percaya.

“Waeyo? Itu yang seharusnya kau dapatkan dariku karena telah menganggapku sebagai barang taruhan” Jawab Saehyun dengan wajah datar.

Kemudian dengan segera Saehyun membantu Kyuhyun untuk berdiri, tetapi tiba-tiba Seojoon maju dan ingin meninju Kyuhyun, dengan segera Saehyun membanting Seojoon ke tanah.

*Buukk…*

“Apa dia yang memberitahumu tentang ini semua?” tanya Seojoon pada Saehyun.

“Kau salah, aku sudah tau kalau kau mempermainkanku dari awal, dan itu sudah terbukti kamarin, di kelasmu saat istirahat” jawab Saehyun tegas.

“Mulai sekarang, aku sudah lepas darimu, dan kau jangan pernah menemuiku lagi. Aku akan berpura-pura tidak mengenalmu” lanjut Saehyun.

Saehyun membantu Kyuhyun untuk berdiri dan mereka pun meninggalkan Seojoon yang masih shock dengan apa yang baru ia lihat. Kyuhyun hanya bisa diam menerima perlakuan Saehyun, tapi ia juga belum bisa mentolerir apa yang Seojoon lakukan terhadapnya.

Keesokan harinya, Saehyun berangkat sekolah seperti biasa, wajahnya terlihat sangat bersemangat tidak seperti biasanya saat ia masih berstatuskan sebagai yeojachingu Seojoon. Di kelas Saehyun segera mencari Kyuhyun.

“Kyuhyun, mianhe, soal kemarin aku minta maaf karena secara tidak sengaja kau telah masuk dalam urusanku. Aku benar-benar minta maaf, gara-gara aku kau jadi seperti ini. Sebagai permintaan maafku apa saja akan kulakukan” kata Saehyun dengan wajah serius.

“Nan gwaenchanayo Saehyun-ah, masalahmu itu masalahku juga. Aku akan siap membantumu kapan saja, karena aku juga mau melindungimu, tapi jika kau memaksaku, araseo.” Jawab Kyuhyun dengan senyuman tulusnya.

“Tetaplah disisiku!” seru Kyuhyun.

“Ne??” jawab Saehyun dengan wajah kebingungan.

“Aku ingin kau tetap disisiku, menjadi kekasihku” kata Kyuhyun dengan mantap.

“Terserah kau mau menganggapku sebagai namja gila atau apalah, tapi aku hanya ingin kau menjadi kekasihku” kata Kyuhyun lagi.

“Tapi kenapa kau menginginkan aku menjadi kekasihmu. Apa tujuanmu?” tanya Saehyun dengan raut wajah cemas.

“Aku tidak ingin kau disakiti lagi. Aku sangat menyayangimu, Rin. Dan aku…akuu.. sebenarnya… Aku menyukaimu sejak dulu” jawab Kyuhyun dengan tergagap karena ia akhirnya mengatakan juga hal yang selama ini ia pendam.

“Kyuhyun…” ucap Saehyun lirih.

“Tapi tak apa kalau kau tidak menerimaku, aku siap mendengarkan jawabanmu walaupun itu sangat menyakitkan” kata Kyuhyun, kali ini ia benar-benar tulus mengatakannya.

“Kyuhyun-ah…” ucap Saehyun dengan lirih lagi.

“Sudahlah, anggap saja itu angin yang berlalu. Aku tidak mau membebanimu, cukup aku saja yang memendamnya. Aku tak mau kau menderita lagi gara-gara perasaanku” ucap Kyuhyun lembut, lalu ia menyuruh Saehyun untuk duduk disampingnya.

“Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku. Aku hanya ingin kau tahu perasaanku, karena aku sudah tidak kuat lagi memendam perasaan ini padamu. Maafkan aku telah menambah masalahmu” ucap Kyuhyun sambil memegangi tangan Saehyun lembut.

Saehyun hanya bisa diam, air matanya menetes begitu saja tanpa ia perintahkan. Bukannya ia menolak tapi ia merasa kasihan dengan Kyuhyun. Selama ini Kyuhyun yang selalu ada disampingnya tempat ia curhat, tempat ia berlindung ternyata diam-diam menyukainya.

Kyuhyun yang melihat Saehyun menangis, tanpa sengaja tangannya bergerak menghapus air mata Saehyun. Saat Kyuhyun hendak menghapus air mata Saehyun, tangannya dihentikan oleh Saehyun. Kyuhyun pun langsung melihat Saehyun, Saehyun mengangguk dan tersenyum padanya.

“Saehyun-ah…” tanya Kyuhyun.

“Kyuhyun, aku menerimamu” ucap Saehyun dengan mantap.

“Saehyun-ah, kau..menerimaku??” tanya Kyuhyun dengan nada meninggi.

Saehyun mengangguk.

“Jinja?? Apa ini mimpi? Auuww…” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri sambil mencubit pipinya sendiri.

“Ani Kyuhyun, ini bukan mimpi” ucap Saehyun dengan nada menggoda.

Betapa senangnya hati Kyuhyun. Apa yang selama ini ia pikirkan bahwa cintanya akan bertepuk sebelah tangan ternyata salah besar. Kyuhyun pun sempat-sempatnya berlompat ria dan ber’yes’ria.

“Saehyun!! Gomawo!! Terima kasih karena kau telah menerimaku. Nan joaheyo!!!” seru Kyuhyun dengan suara keras tanpa mempedulikan teman-teman sekelasnya yang sedang melihatnya. Saehyun yang mendengar pernyataan Kyuhyun, langsung tertunduk malu dan ia pun tersenyum.

“Wah… hari ini hari yang sangat cerah ya?” ucap Kyuhyun dengan wajah yang memeperlihatkan betapa ia super senangnya.

“Yak… jangan terlalu banyak tersenyum, nanti wajahmu sakit. Memarmu kan belum sembuh” perintah Saehyun kepada Kyuhyun.

“Akh..yeogi? Ini sudah sembuh koq. Saat kau menerimaku, rasa sakitku hilang semua. Entah pergi kemana” kata Kyuhyun dengan gombalannya.

“Kau ini!” ucap Saehyun malu.

“Mulai sekarang, kau harus memanggilku oppa, Oke!!” perintah Kyuhyun.

“Mwo? Kenapa aku harus memanggilmu oppa? Shireeoo!” tolak Saehyun sambil membuang muka.

“Yak… mau tak mau kau harus memanggilku oppa, sekarang ini aku namjachingumu. Aku ini Cho Kyuhyun yang akan selalu menjaga Kim Saehyun dengan sepenuh hatiku” ucap Kyuhyun dengan bijaksana.

“Jinjayo?” tanya Saehyun.

“Terserah kau, mau percaya atau tidak. Yang jelas itulah janjiku padamu” ucap Kyuhyun.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 25/03/2012 inci FanFiction

 

Tag: ,